Demam berdarah dengue atau DBD adalah topik penyakit yang menimbulkan kekhawatiran di daerah tropis seperti Indonesia. Belum lagi banyak muncul pertanyaan soal apakah DBD menular?
Banyaknya pertanyaan dan spekulasi tentang sifat penularan penyakit DBD tentu menyebabkan kebingungan dan ketakutan bagi sebagian masyarakat.
Lho iya, sampai dulu pas almarhumah Mama saya DBD dan baru pulang sakit sampai ada yang takut buat nengok, katanya takut ketularan DBD.
Gara-gara ini saya jadi termotivasi untuk mencari tahu kebenaran tentang penyebab penyakit akibat gigitan nyamuk yang satu ini dan dalam artikel ini saya akan membahas mitos dan fakta seputar penularan DBD. Baca sampai selesai, ya teman-teman.
Apa Itu DBD?
DBD adalah penyakit yang penyebabnya merupakan virus dengue. Virus ini berasal dari gigitan nyamuk DBD, yaitu Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terinfeksi.
Tak hanya di Indonesia, DBD menjadi masalah kesehatan global yang serius. Bahkan setiap tahunnya terjadi jutaan kasus di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis.
Nah, nyamuk demam berdarah lebih banyak muncul di musim hujan karena banyak tempat-tempat lembap dan genangan air yang menjadi tempatnya berkembang biak.
Sakit yang dialami penderita DBD terbagi ke dalam tiga fase, fase ringan, kritis, dan pemulihan.
Lebih jelasnya tentang pengertian demam berdarah dan penyebabnya bisa teman-teman baca melalui artikel saya sebelumnya.
Mitos Tentang Penularan DBD
Ada 3 mitos populer atau yang sering terdengar seputar penyakit akibat gigitan nyamuk ini. Saya akan uraikan poin-poinnya di bawah ini!
1. DBD Tidak Menular dari Orang ke Orang
Apakah orang yang terkena DBD bisa menular ke orang lain? Jawabannya adalah iya. Tapi jangan langsung panik teman-teman. Gini lho penjelasannya.
DBD tidak menular antar manusia itu termasuk mitos. Namun tidak sepenuhnya benar. Penyakit ini bisa menular dari orang yang ke orang melalui proses transfusi darah. Dalam artian orang yang sedang terinfeksi melakukan donor darah, sehingga dapat menyebabkan penularan ke penerimanya.
Selain itu, ada kemungkinan transmisi vertikal penyakit demam berdarah dari ibu hamil ke janin selama masa kehamilan.
So, jangan takut buat menjenguk orang yang terkena DBD ya teman-teman, karena yang penularannya bukan dari sentuhan, tatapan, ataupun droplet. Apalagi kalau rumah yang terkena penyakit ini sudah disterilisasi.
2. Nyamuk DBD Hanya Menggigit pada Malam Hari
Mitosnya nyamuk demam berdarah hanya mengigit di malam hari. Padahal kenyataannya nyamuk Aedes yang menyebabkan infeksi DBD bisa menggigit kapan saja. Pagi, siang, maupun malam hari bisa.
Bahkan ya, sebenarnya mereka cenderung aktif selama pagi dan sore hari, dan tetap bisa menggigit pada malam hari.
3. Semua Nyamuk Membawa Virus DBD
Benarkah semua nyamuk membawa virus demam berdarah? Ini sih termasuk mitos yang paling menyesatkan. Meskipun nyamuk Aedes adalah vektor utama untuk virus DBD, namun tidak semua nyamuk dari spesies ini terinfeksi.
Hanya nyamuk yang menggigit orang yang terinfeksi virus agypti yang kemudian dapat menjadi pembawa penyakit demam berdarah dengue.
Baca juga: Gejala Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai
Fakta Tentang Apakah DBD Menular?
Sebenarnya, kalau dilihat dari mitos yang sudah saya bahas di atas, sudah jelas terkait bagaimana cara penyakit ini menular. Namun, biar lebih lengkap, saya jelaskan lagi faktanya pada poin-poin berikut:
1. Penularan Utama Melalui Gigitan Nyamuk
This is fact. Meskipun ada kemungkinan penularan melalui transfusi darah dan transmisi vertikal, faktanya penularan utama DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus.
Jadi untuk penularan melalui tranfusi darah dan ibu hamil ke janin kemungkinannya tidak terlalu besar.
2. Tidak Ada Transmisi Langsung dari Orang ke Orang
Meskipun virus DBD dapat ditemukan dalam darah orang yang terinfeksi, namun tidak ada bukti bahwa penyakit ini dapat menular secara langsung dari orang ke orang melalui kontak fisik.
DBD tidak seperti penyakit flu, covid 19, cacar air, dan penyakit menular lainnya yang bisa terjadi akibat kontak fisik ya teman-teman.
Baca juga: Musim Hujan, Waspada Diare Akibat Makanan Ini
3. Pencegahan yang Efektif
Mencegah demam berdarah bisa lakukan. Caranya dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk. Ini melibatkan penggunaan kelambu saat tidur, penggunaan obat anti-nyamuk, penggunaan pakaian yang menutupi tubuh, menghilangkan tempat-tempat berkembang biak nyamuk di sekitar rumah, dan rajin membersihkan lingkungan tempat tinggal.
4. Pentingnya Penyuluhan Masyarakat
Untuk mengurangi risiko penularan DBD, penting untuk menyebarkan informasi yang benar dan akurat tentang cara mencegahnya. Penyuluhan masyarakat tentang praktik pencegahan yang efektif dan menghilangkan mitos adalah langkah penting dalam memerangi penyakit ini.
Kesimpulan
Meskipun demam berdarah dengue adalah masalah kesehatan global yang serius, penting untuk memahami fakta-fakta yang benar tentang penularannya. Apakah DBD menular?
Meskipun penularan utama terjadi melalui gigitan nyamuk, ada juga kemungkinan transmisi melalui transfusi darah dan transmisi vertikal. Tapi tidak ada penularan melalui kontak fisik dari orang ke orang.
Dengan meningkatkan kesadaran dan melindungi diri dari gigitan nyamuk, kita dapat mengurangi risiko penularan DBD dan mengendalikan penyebarannya. Semoga informasi ini membantu dalam melawan penyakit yang mematikan ini.