Menstruasi: Pengertian, Fase, dan Gejalanya

Sebagai seorang wanita, tubuh kita tentunya mengalami banyak perubahan saat mulai menginjak masa remaja. Pertumbuhan buah dada dan mengalami menstruasi adalah dua hal yang biasanya terjadi.

Menstruasi atau datang bulan adalah salah satu perubahan yang menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran. Soalnya berhubungan dengan kesehatan reproduksi wanita.

Dulu, pertama kali mengalami haid, saya bahkan tidak berani bilang ke almarhumah Mama dan malah ngide pake celana dalam dilipat untuk dijadikan pembalut.

Karena malu bilang ke almarhumah Mama dan tidak berani beli pembalut sendiri ke warung, di hari ketiga menstruasi, ternyata saya tembus. Tambah malunya bukan main di sekolah pula.

Dari situlah Mama jadi tahu dan akhirnya saya dibelikan pembalut berikut pengetahuan seputar menstruasi.

Jadi, apa yang dimaksud menstruasi sebenarnya? Kapan mulainya? Berapa lama berlangsungnya? Ciri-ciri atau gejala mau haid itu seperti apa?

Yuk baca artikel ini sampai akhir ya teman-teman. Karena saya akan mengajak kamu untuk memahami proses menstruasi, siklus menstruasi, dan bagaimana mengelola gejalanya supaya para wanita kayak kita ini tetap nyaman dan percaya diri selama datang bulan.

Apa Itu Menstruasi?

Menstruasi adalah proses fisiologis saat lapisan dalam rahim atau yang disebut endometrium yang sudah tidak dibutuhkan lagi. Kemudian tubuh mengeluarkannya melalui vagina.

Proses pengeluaran endometrium ini terjadi setiap bulan, sebagai bagian dari siklus menstruasi wanita yang subur.

Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi rata-rata berlangsung sekitar 28 hari, meski begitu tetap bisa bervariasi antara 21 hingga 35 hari. Siklus ini terbagi menjadi beberapa fase, yaitu:

1. Fase Menstruasi (Hari 1-5)

Fase menstruasi adalah fase pertama dalam siklus menstruasi yang para wanita alami. Fase ini biasanya berlangsung mulai dari hari pertama hingga hari kelima.

Tanda pada fase ini terjadonya peluruhan lapisan rahim dari vagina ketika tidak terjadi pembuahan pada sel telur. Jadi, keluar darah kotornya terjadi selama tiga hingga lima hari.

Bagaimana jika hanya terjadi dua hingga tujuh hari? Jangan khawatir, kondisi tersebut masih tergolong normal. Sekadar informasi, pada fase menstruasi ini, para wanit biasanya akan merasakan nyeri yang penyebabnya adalah kontraksi pada rahim saat peluruhan berlangsung.

fase menstruasi pada wanita

2. Fase Folikuler (Hari 1-13)

Dimulai bersamaan dengan fase menstruasi, fase ini ditandai dengan pematangan folikel dalam ovarium. Hormon estrogen meningkat, mempersiapkan lapisan rahim untuk kemungkinan kehamilan.

3. Ovulasi (Hari 14)

Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur yang matang ke dalam tuba falopi. Ini adalah waktu paling subur dalam siklus menstruasi. Di sinilah kemungkinan seorang wanita ketika menikah baru satu bulan, bisa memiliki usia kehamilan 2 bulan. Cara hitung usia kehamilan memang unik ya, teman-teman.

4. Fase Luteal (Hari 15-28)

Setelah ovulasi, folikel yang pecah berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan progesteron untuk menjaga lapisan rahim. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan hancur, menyebabkan penurunan hormon dan memicu menstruasi berikutnya.

siklus dan gejala menstruasi

Gejala Menstruasi

Gejala menstruasi dapat bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya, tetapi beberapa gejala umum yang umum terjadi bisa kamu lihat di bawah ini:

  • Nyeri perut atau dismenore, yaitu kram atau nyeri di perut bagian bawah. Biasanya sering terasa sebelum dan selama menstruasi berlangsung.
  • Perubahan mood. Fluktuasi hormon dapat menyebabkan perubahan mood, termasuk perasaan cemas atau depresi. Suka gampang kzl gitu kan ya kalau lagi datang bulan. Berasa pengen makan orang kadang-kadang.
  • Kelelahan. Selain gampang emosi jiwa, ada banyak wanita yang merasa lebih lelah selama menstruasi. Saya salah satunya. Bawaannya capek, pengen berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa.
  • Perubahan pola makan. Ya, beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan nafsu makan atau keinginan tertentu. Saya biasanya suka pengen makanan yang pedas-pedas kalau sedang datang bulan.
  • Pembengkakan. Merasa lebih gendut atau badan terasa berat saad haid? Jangan cemas, itu normal karena adanya retensi air. Retensi air ini dapat menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki, atau wajah.
  • Sakit Kepala: Fluktuasi hormon juga bisa menyebabkan sakit kepala atau migrain.

Mengelola Gejala Menstruasi

Mengelola gejala menstruasi dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup selama periode ini. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

  • Nyeri Perut: Menggunakan kompres hangat, berolahraga ringan, atau mengonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen dapat membantu mengurangi nyeri perut.
  • Perubahan Mood: Mengelola stres melalui meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya dapat membantu menstabilkan mood.
  • Kelelahan: Pastikan mendapatkan tidur yang cukup dan mengonsumsi makanan yang seimbang untuk menjaga energi.
  • Pola Makan: Makan makanan kaya serat dan menghindari makanan tinggi garam dapat membantu mengurangi retensi air dan kembung.
  • Hidrasi: Minum banyak air dapat membantu mengurangi retensi air dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  • Olahraga: Olahraga ringan hingga sedang dapat membantu mengurangi kram dan meningkatkan suasana hati.

Menstruasi adalah siklus bulanan yang akan dialami oleh setiap wanita di masa suburnya. Umumnya wanita mulai mengalami menstruasi di usia 10 tahun.

Saat menstruasi ada siklus atau fase yang harus dilewati. Kemudian ada gejala-gejala sebelum (pramenstruasi) dan selama datang bulan yang akan kamu rasakan.

Berbicara soal menstruasi ini, kemungkinan ada yang tidak lancar. Kenapa ya kira-kira? Apakah karena gejala PCOS? Kamu bisa temukan jawabannya pada artikel yang akan tayang berikutnya, yang berjudul Penyebab Menstruasi Tidak Lancar.

Tinggalkan komentar