Kenali 6 Gejala Penyakit Diare yang Biasa Terjadi

Diare adalah masalah pencernaan yang umum di mana salah satu gejala penyakit diare biasanya membuat seseorang mengalami buang air besar yang sering dan cair.

Meskipun sebagian orang menganggap diare sebagai masalah ringan. Namun jika intensitasnya sering, diare dapat mengganggu kamu dalam beraktivitas.

Untuk itu, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi diare dengan efektif. Di artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan pengertian diare, jenis, dan penyebabnya.

Nah pada artikel kali ini, saya akan mengajak kamu untuk mengetahui ciri-ciri terkena mencret, dari yang ringan hingga fase membahayakan. Jadi, jangan lupa baca artikelnya sampai selesai, ya!

6 Gejala Penyakit Diare yang Patut Diwaspadai

Bagaimana rasanya diare? Kalau menurut saya sih enggak enak ya teman-teman. Mengingat harus bolak balik ke toilet lebih sering dari biasanya.

Adakalanya baru selesai pakai celana eh udah mau BAB lagi. Bahkan ngerinya kalau sampai tidak sengaja cepirit di celana.

Mending ya kalau terjadinya di rumah, kalau di luar rumah tentunya itu jadi pengalaman yang awkward banget. Jadi, sebelum bepergian keluar rumah, pastikan kamu tidak diare ya teman-teman.

Seperti yang saya sebutkan sejak awal, gejala utama dari diare adalah buang air besar yang sering dan cair. Namun, ada beberapa gejala tambahan yang sering terjadi bersamaan dengan diare, yaitu:

1. Perut Kembung

Gejala diare sering kali disertai dengan perut kembung. Kembung adalah kondisi saat perut terasa sangat penuh, begah, dan terasa membengkak.

Pemicunya karena terjadi penumpukan gas di bagian saluran pencernaan. Biasanya, gejala ini muncul kalau kamu mengalami diare yang pemicunya adalah intoleransi laktosa.

ciri ciri penyakit diare di antaranya mual dan muntah

Apa itu laktosa? Laktosa adalah gula yang biasanya terdapat pada produk susu dan olahannya, seperti keju, yogurt, dan lainnya.

Gas yang berkumpul di bagian usus besar terbentuk dari proses pembusukan (fermentasi) sisa karbohidrat, serat, atau protein, yang mana usus kecil tidak bisa mencernanya. Akhirnya perut terasa penuh atau begah.

2. Sakit Perut dan Mulas

Sensasi sakit perut yang melilit dan mulas umum terjadi pada penderita diare. Adakalanya terdapat rasa perih dan panas ketika perut mulas.

Gejala nyeri di bagian perut ini menjadi pertanda kalau ada peradangan akibat infeksi di saluran atau organ pencernaan.

Infeksi mengakibatkan terjadinya kontraksi otot perut yang berusaha membuang isi usus yang tidak diinginkan.

Ujungnya, rasa sakit ini akan menimbulkan dorongan untuk buang air besar. Selain itu, pada proses tersebut, jaringan di sekitar usus akan meregang. Itulah yang akhirnya menimbulkan rasa mulas.

Baca juga: 9 Cara Melancarkan BAB

3. Mual dan Muntah

Rasa mual yang intens, bahkan muntah juga menjadi ciri-ciri atau gejala penyakit diare sedang kamu alami. Mual dan muntah menandakan terjadinya infeksi dalam organ pencernaan.

Gangguan pada sistem pencernaan akan memicu reaksi bakteri di tubuh, yang mana sedang mencoba membersihkan zat-zat berbahaya.

Bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus bisa melepaskan racun yang menginfeksi organ cerna.

Racun yang memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak gas dan cairan, sehingga perut jadi terasa tidak nyaman.

Di saat yang sama, peradangan turut merangsang pusat muntah di batang otak. Inilah yang mendorong terjadinya gejala mual dan muntah hebat.

Baca juga: Minuman Pelega Tenggorokan

4. Dehidrasi

Diare atau mencret dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang signifikan melalui pengeluaran tinja yang cair dan sering.

Nah, jika kamu membiarkan kondisi tersebut, maka kemungkinannya kamu akan terkena dehidrasi. Dehidrasi adalah bahaya serius yang bisa terjadi jika cairan tubuh tidak digantikan dengan cepat.

penyebab diare seperti makanan bisa membuat dehidrasi dan tidak napsu makan

Tanda-tanda kamu mengalami bisa terlihat dari mulut dan kulit kering, mata cekung, penurunan produksi urin, denyut nadi cepat, lemas, dan merasa haus berlebihan.

Kondisi ini dapat menjadi serius dan memerlukan perhatian medis segera, terutama jika gejalanya parah atau berlangsung dalam waktu yang lama.

Untuk menghindari dehidrasi, pastikan kamu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan mengonsumsi oralit supaya keseimbangan cairan terjaga.

5. Kehilangan Napsu Makan

Saat sedang diare, biasanya kamu cenderung kehilangan napsu makan akibat adanya perasaan tidak nyaman pada perut. Apalagi jika disertai mual dan muntah. Pasti semakin malas, bukan untuk makan.

Meski begitu, kamu tidak boleh menuruti rasa malas akibat gejala penyakit diare yang satu ini. Karena makan tetap penting saat sakit, supaya kamu tetap bertenaga.

Mencukupi asupan makan juga nyatanya bisa membantu meringankan gejala diare. Namun, jangan lupa hindari makanan yang bisa menyebabkan diare, ya!

Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Ibu Hamil

6. Demam

Beberapa kasus diare dapat disertai dengan demam, terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang merusak.

Demam adalah respons alami tubuh untuk melawan infeksi atau peradangan saat sakit. Selain itu, demam juga bisa menjadi tanda kalau kamu mengalami dehidrasi ketika diare.

Demam juga dapat memperparah dehidrasi saat suhunya semakin tinggi. Jadi, segeralah mengobatinya.

Kesimpulan

Diare adalah kondisi saat feses menjadi lebih cair dan membuat kamu sering bolak balik ke toilet untuk buang air besar.

Selain gejala utama tersebut, gejala penyakit diare yang umumnya terjadi adalah perut kembung, mual dan muntah, dehidrasi, kehilangan napsu makan, sakit perut dan mulas, hingga demam.

Jika kamu mengalami tanda-tanda diare, sebaiknya segera lakukan pengobatan untuk mengindari gejala yang lebih parah.

Tinggalkan komentar