Batuk adalah masalah kesehatan umum yang adakalanya dianggap sepele. Namun, ketika batuk menjadi lebih intens, berlangsung lama, dan disertai gejala tertentu, seperti batuk TBC (Tuberkulosis), kamu harus berhati-hati.
Batuk TBC adalah batuk yang biasanya turut mengeluarkan dahak berwarna hijau atau kekuningan. Lalu apa bedanya batuk biasa dan batuk TBC?
Nah, di artikel kali ini, saya akan menjelaskan mengenai perbedaan antara batuk biasa dan batuk TBC, ciri-ciri batuk TBC, jenis, penyebab, hingga belajar mengenali waktu sembuh dan waktu kambuhnya. Yuk simak artikel kali ini sampai selesai, ya!
Perbedaan antara Batuk Biasa dan Batuk TBC
Kamu dapat membedakan antara batuk biasa dengan batuk TBC dari hal-hal berikut:
1. Sumber Penyakit Batuk
Batuk biasa berasal dari infeksi virus yang bersifat ringan hingga sedang. Adakalanya batuk biasa sembuh dalam beberapa minggu tanpa perawatan khusus.
Sementara batuk TBC penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang paru-paru dan organ tubuh lainnya.
2. Waktu Berlangsung
Batuk biasa sembuh dalam waktu beberapa minggu, sementara batuk TBC bisa berlangsung lebih lama, sekitar 3 minggu, bahkan hingga berbulan-bulan.
3. Gejala Tambahan
Batuk TBC biasanya ada gejala lain yang menyertai, bisa demam, terjadinya penurunan berat badan, kelelahan yang ekstrem, keringat malam banyak, dan nyeri pada bagian dada.
Ciri-Ciri Batuk TBC
Bagaimana cara mengetahui batuk TBC? Untuk mengidentifikasi seseorang menderita batuk TBC atau tidak, kamu bisa memperhatikan ciri-ciri batuk TBC berikut:
- Batuk persisten atau batuk terus-menerus selama 3 minggu atau lebih, yang mana terdapat dahak berdarah atau berwarna kecoklatan juga.
- Demam yang berkelanjutan, terutama di malam hari.
- Mengalami penurunan berat badan yang ekstrem dan tidak bisa dijelaskan secara logis.
- Merasa lelah yang berlebih tanpa ada alasan yang jelas.
- Terasa nyeri di bagian dada yang terjadi saat mengambil napas dalam-dalam atau saat batuk.
Baca juga: Pilihan Obat Batuk Berdahak yang Apuh dan Aman Dikonsumsi
Penyebab Batuk TBC
Penyebab batuk TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyebarannya melalui udara, asalnya dari seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Kemudian orang bakterinya terhirup oleh kamu. Berikut untuk lebih jelasnya:
1. Paparan Lingkungan yang Terkontaminasi
Bakteri TBC bisa bertahan di udara untuk jangka waktu tertentu, terutama di ruangan yang kurang ventilasi. Jadi tak heran kalau kamu berada di lingkungan yang terinfeksi batuk atau bersin, maka bisa meningkatkan risiko penularan.
2. Memiliki Kondisi Penyakit dan Kesehatan yang Meningkatkan Risiko Penularan
Beberapa kondisi medis, seperti HIV/AIDS atau diabetes, serta penggunaan obat-obatan tertentu yang bisa menekan sistem kekebalan tubuh, secara tidak langsung mendorong dalam meningkatkan risiko seseorang terinfeksi TBC atau mengembangkan TBC aktif setelah terinfeksi.
Baca juga: Ciri Batuk Berbahaya
3. Kondisi Hidup yang Kurang Sehat
Kondisi sosial ekonomi yang buruk, seperti tinggal di daerah padat penduduk, kekurangan gizi, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan, juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit TBC.
Penting diingat, tidak semua orang yang terpapar bakteri TBC akan mengembangkan TBC aktif.
Sebagian orang yang terinfeksi bakteri bahkan memungkinkan tidak mengalami gejala atau penyakit. Meski begitu, mereka tetap berisiko menjadi pembawa dan bisa mengembangkan TBC aktif di masa depan. Apalagi jika sistem kekebalan tubuh mereka melemah.
Jenis-Jenis Batuk TBC
Batuk TBC dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan letak dan gejala yang disebabkannya:
- Batuk TBC paru-paru adalah jenis yang paling umum. Jadi, bakteri TBC menyerang paru-paru. Kemudian menyebabkan batuk, demam, dan gejala lainnya terkait paru-paru.
- Batuk TBC ekstraparu-paru adalah batuk TBC yang terjadi ketika bakteri TBC menyerang organ tubuh selain paru-paru. Bisa ginjal, tulang, atau otak. Gejalanya juga tergantung pada organ yang terinfeksi.
Baca juga: Ciri Batuk yang Disebabkan Gerd
Waktu Kambuh dan Sembuh Batuk TBC
Waktu kambuh dan sembuhnya batuk TBC bervariasi, tergantung pada beberapa faktor berikut:
- Kondisi kesehatan individu
- Jenis pengobatan yang diterapkan
- Konsisten atau patuh menjalankan pengobatan.
Biasanya, pengobatan batuk TBC memerlukan penggunaan antibiotik yang kuat dan berkelanjutan selama beberapa bulan, bahkan tahun.
Selain itu, diagnosis dan pengobatan batuk TBC harus dilakukan oleh profesional medis yang berkualifikasi.
Namun, dengan mengetahui ciri-ciri penyakit TBC atau gejala di atas, segeralah konsultasikan dengan dokter, sehingga bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Dengan memahami perbedaan, ciri-ciri, dan jenis-jenis batuk TBC, diharapkan kamu dapat lebih waspada dan responsif terhadap kondisi kesehatan yang serius ini.
Mengetahui gejala dan mencari bantuan medis yang tepat adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran lebih lanjut dan memastikan pengobatan yang efektif.
Selain batuk TBC, yuk pelajari mengenai jenis batuk lainnya, seperti batuk kering dan batuk berdahak pada artikel yang berjudul Yuk Cari Tahu Apa Itu Batuk hingga Jenis Batuk.
Baru tahu kaau TBC ada 2 macam. Ngeri ya kalau sudah kena TBC. Apalagi kalau yang sudah merambat ke organ lain. Tapi masih bisa disembuhkan ya mbak. Dengan mengonsumsi obat dan periksa ke dokter